Kesedihan dan Kemarahan Warnai Pemakaman Pekerja di Istanbul
KEMARAHAN dan kesedihan mewarnai prosesi pemakaman salah satu dari sepuluh pekerja yang baru-baru ini tewas dalam kecalakaan lift di Istanbul, Senin (08/09/2014). Peristiwa ini terjadi di lokasi konstruksi di distrik komersial Mecidiyekoy Istanbul.Sepuluh pekerja meninggal Sabtu malam ketika lift mereka yang berada di lantai 32 turun ke tanah. Hal ini terjadi disinyalir karena adanya kelalaian yang berkaitan dengan keselamatan di lokasi konstruksi.
Anggota keluarga marah dan sakit hati ketika menghadiri pemakaman Ismail Saritas, 45, yang berlangsung di sebuah “cemevi,” sebuah rumah ibadah Alawit, di Sarigazi, daerah terpencil Istanbul.
“Mereka yang harus menanggung akibatnya,” kata ayah pekerja almarhum, Huseyin Saritas. Huseyin meminta pihak berwenang untuk menghukum mereka dengan bertanggung jawab atas kecelakaan itu.
Haydar Saritas mengungkapkan kepada media bahwa saudaranya Ismail bekerja lembur untuk membayar utang hipotek. Selain itu, Ismail juga tengah mencari cara untuk membayar pengobatan putri 11 tahunnya yang sedang sakit.
Semua kegiatan telah dihentikan di lokasi konstruksi setelah terjadinya bencana, menurut Torunlar Real Estate Investment Company, sebagai penyelidikan atas kecelakaan itu yang terus berlanjut.
Dua orang ditahan pada Senin kemarin sebagai bagian dari penyelidikan atas kecelakaan itu. Sembilan ditahan dan dibebaskan setelah diinterogasi.
Seorang pekerja, Serkan Goktas, mengeluh tentang keselamatan kerja di lokasi konstruksi. “Keselamatan kerja benar-benar nol,” kata Goktas kepada media. “Sulit bagi saya kembali ke sana untuk bekerja.”
Kecelakaan itu menimbulkan pertanyaan atas kondisi kerja di negara tersebut, di mana sektor konstruksi telah berkembang dengan pesat dalam satu dekade terakhir. [rika/islampos/aa]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar