Al-Iman Sumber Kebahagiaan dan Pertolongan

Kamis, 11 September 2014

AH Yang Pentingkan Hatinya.

Banyak Syubhatdi lotarkan kepad kaum wanita(Muslimah) yang ingin berhijab. Syubhat yang 'NGETREND' dan biasa kita dengan adalah "Buat apa berhijab kalu hati kita belum siap, belum bersih, masih suka ngrumpi, berbuat maksiat dan dosa-dosa lainya".
Syubhat lainnya lagi adlah " sesungguhnya Alloh tidak melihat pada rupa kalian tapi alah melihat pad hati kalian...!. Saudaraku  muslimah semoga Alloh merahmatimu, siapapun yang berfikiran dan berpendapat demikian maka wajiblah baginya  beristifar dan bertaubat kepad Alloh memohon ampun atas kejahilan dalam memahami syariat yang mulia ini. Jika agama hanya berlandaskan pada akal dan perasaan maka rusaklah agama ini. Bila agama hanya berdasarkan kepada orang orang yang hatinya suci dan baik, maka tengoklah disekitar kita ada orang yang beragama nasrani, Hindu, atau Budha dan orang orang kafir lainya lihatlah dengang seksama ada dianatara mereka yang sangat baik hatinya, lemah lembut, dermawan, bijaksana. Apakah anda setuju untuk mengatakan mereka adalah seorang muslim????. Tentu akal anda akan mengatakan TIDAK......!!!!!!!! karena mereka tidak mengucapkan syahadatain, mereka tidak memeluk islam, perbuatan mereka menunjukan mereka bukan orang islam. Tentu anda akan bersependapat dengan saya bahwa kita menghukumi seseorang berdasarkan erbuatan yang nampak(zhahir) dalam diri orang itu.
   Lalu bagaimana pendapatmu ketika anda melihat seorang wanita dijalan berjalan tanpa Hijab, apakah anda bisa menebak wanita itu muslimah atau tidak? sulit untuk mendugajawabannya karena secara lahir ia sama dengan wanita non muslimah lainya. Ada kaidah usul fiqih yang mengatakan "alhukmu ala dzawahir amma al bawathin fahukmuhu 'ala llah" artnya hukum itu dilandaskan atas sesuatu yang nampak adapun batin hukumnya adalah terserah Alloh.
    Rasanya tidak akan ada yang bisa menyangsikan kesucian hatiummahatul mukminin (istri-istri rasululloh), begitu pula istru-istri para sahabat nabi yang mulia (shahabiyaat). Mereka adalah wanita yang paling baik hatinya, paling bersih, paling suci dan mulia. Tapi mengapa ketika ayat hijab turun agar mereka berhijab dengan sempurna "Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangnya, dan kemaluanya, dan jangnlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali ang (bisa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kalinkudung kedadanya dan jangnlah menampakan perhiasannya kecuali kepada bsuami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra putra mereka atau, saudara Saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atauputera-putera sadra perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak budak yang mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wnita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memuluklan kakinya agar diketahui perhiasan yang yang merek sembunyikan," (QS.An-Nur:31)(Lihat Juga: QS Al-ahzab:59).
  Tidak ada satupun riwayat termaktub mereke menolah perintah Alloh, Justruh yang kita dapati mereka merobek tirai mereka lalu mereka jadikan kerudung sebagai bukti ketaantan mereka. Apa yang ingin anda katakan? sedangkan mengenai hadist diatas, banyak diantara saudara kita yang tidak mengetahui bahwan hadist diatas ada smabunganya, lengkapnya adalah sebagi berikut, Rosululloh besabda, "Sesungguhnya alloh tidak melihat pada bentuk tubuh-tubuh kalian dan tidak juga pada bentuk rupa-rupa kalian, tapi melihat hati-hati kalian." HR. Muslim 2564/33.
   Dan sambunganya ada pada hadist no.34 sebagai berikut:"Sesungguhnya alloh tidak melihat kepada bentuk rupa kalian dan juga harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan kalian." HR.Muslim 2564/34.
Semua adalah seiring dan sejalan, Hati dan amal. Apabila hati yang di utamakan niscaya akanhilanglah syariat ang mulia ini. Tentu kaum muslimin tidak perlu bersusah payah menunaikan sholat 5 waktu, berpuasa dibulan romadhon, membayar zakatdan sedekah atau bersusah payah menghabiskan harta dan tenaga untuk menuaikan ibadah haji ketanah suci Mekah atau amal ibadah lainya. Tentu para sahabat tidak akan berlomba-lomba dalam ber amal(beribadah) cukup mengandalkan hati saja, toh mereka adalah sebaik-baik manusia diatas muka bumi ini. Akan tetapi justruh sebaliknya mereka  adalah orang yang sangat giat beramal tengoklah satu kisah indah diantara kisah -kisah indah lainya. Urwah bin Zubair r.a misalnya, ayahnya adalah Zubair bin Awwam, Ibunya adalah asma Binti Abu Bakar, Kakeknya Urwah Adk\lah abu Bakar as-Shidiq, Bibinya adlah Aisyah istri rosululloh, Urwah Lahir dari nasab dan keturunan yang mulia, jangan ditanya tentang hatinya, ia adalah orang yang paling lembut hatinyatoh masih bersusah payah giat beramal, bersedekah dan ketika sholat ia bagaikan sebatang pohon yang tegak tidak bergeming karena lamanya ia berdiri ketika sholat, Aduhai..........? betapa lalainya kita ini........ banyak memnajangkan angan-angan dan harapan ppadahal hati kita tentu snagt jauh suci dan mulianya dibandingkan dengan generasi pendahulu kita.
Wallahu'alam bish-shawwab. 

Sumber: Majalah Gerimis edisi 7 Thn.3 Juli 2008 Hal:53


Tidak ada komentar:

Posting Komentar