Al-Iman Sumber Kebahagiaan dan Pertolongan

Kamis, 11 September 2014

Strategi Obama Hadapai Daulah Khilafah Tidak Akan Sukses! 

M Fachry untuk Al-Mustaqbal Channel

WASHIGTON DC, AS-Berbicara berapi-api, Obama membeberkan strateginya untuk menghadapi Daulah Khilafah Islamiyah. Sayangnya banyak yang pesimis dengan strategi Obama. Dianggap salah mendiagnosis masalah, strategi Obama untuk menghadapi Daulah Khilafah Islamiyah bahkan tidak memiliki peluang untuk sukses. Kasihan!
Strategi utama Obama adalah menekankan kepada pemerintahan baru Iraq agar dapat diterima semua pihak, pembagian kekuasaan nasional merata, dan AS akan mendukung penuh pemerintahan tersebut, dan bertindak sebagai angkatan udara pemerintahan baru tersebut, mendukung logistik dan pasokan senjata.
Sebagai realisasi, sekutu AS, Inggris telah mengucurkan dana sebesar £ 1.600.000 ($ 2.600.000) kepada pasukan Kurdi. Rencananya yang lain akan menyusul. AS akan menerapkan politik “tongkat” dan “wortel” untuk pasukan Iraq dan Kurdi.
Dianalisa oleh James Denselow, penulis tentang politik Timur Tengah, apakah pemerintahan baru Iraq di bawah Abbadi dapat mengatasi tantangan yang dihadapi Negara itu, seperti isu federalisme, pembagian sumber daya, rekonsiliasi etnis, sekte, yang berkali-kali gagal. Termasuk tuntutan Kurdi untuk berdiri sendiri.
Itu baru di Iraq. Padahal Obama juga harus memikirkan Suriah, karena wilayah Daulah Khilafah Islamiyah membentang dari Iraq hingga Suriah. Hal ini dikarenakan sampai saat ini rezim Bashar Assad menolak bekerja sama dengan AS.
Obama akhirnya memang mengeluarkan statemen dalam pidatonya bahwa mereka punya wewenang untuk membombardir wilayah Daulah Khilafah Islamiyah. Salah satu strategi AS adalah dengan meminta kepada DK PBB untuk menutup dukungan dana dan perekrutan Mujahidin Daulah Khilafah dengan menghukum Negara-negara yang melakukannya.
Sayangnya seluruh rencana-rencana dan strategi ini dianggap lemah dan tidak memiliki kemungkinan sukses. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Frederick W Kagan dan Kimberly Kagan, dari situs The Weekly Standart.
Menurut mereka berdua, strategi Obama tidak punya kans untuk sukses. Kesalahan utama Obama dikarenakan gagal dalam mendiagnosis masalah. Obama tidak menganggap Daulah Khilafah Islamiyah sebagai sebuah Negara dan hanya menganggapnya sebagai organisasi.
Padahal, Daulah Khilafah Islamiyah memiliki visi dan misi yang jelas, membebaskan semua wilayah, mula dari Iraq, Suriah, Lebanon, Yordania, Israel, dan Palestina. Daulah bahkan akan menghapus batas diantara negara-negara tersebut.
Jadi, Obama telah salah mendiagnosis masalah, dan itu mengapa strategi Obama tidak memiliki kesempatan untuk sukses.
Sumber : Diolah dari Aljazeera.com, weeklystandart.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar